Pria Juga Senang Dirangsang Putingnya
Ho ho, rekan semua, ternyata tidak hanya wanita yang puting
payudaranya mampu menyengat tubuh pasangannya. Pria pun suka disengat
payudaranya saat melakukan hubungan intim dengan pasangan. Sebesar apa
pengaruh rangsangan ini pada kaum pria? Yuk bersama kita simak pendapat
para pakar dari Amerika dan Inggris yang saya ambil dari Jurnal
Universitas Texas, Amerika Serikat.
Satu manuver standar dalam bercinta adalah pria memberi sentuhan dan
ciuman ke payudara pasangan tercinta, dengan tangan dan mulutnya.
Rangsangan seksual pada wanita terkait dengan beragam teknik yang
digunakan untuk merangsang puting payudara yang telah menjadi legenda.
Rangsangan ke puting payudara biasa diasumsikan sebagai teknik seksual
untuk wanita. Rangsangan ke puting payudara pria masih merupakan hal
yang tidak lazim dilakukan.
Wanita lebih cepat terangsang bila disentuh payudaranya, diberi
rangsangan oleh pasangan saat bercinta. Hal ini secara ilmiah dinyatakan
dalam Jurnal Kedokteral Seksual di Amerika pada Mei 2006.
Terdapat sedikit penelitian dalam ilmu kedokteran yang menguji
pentingnya rangsangan payudara dan puting mampu meningkatkan gairah
seksual pria dan wanita selama bercinta. Pada satu riset dilaporkan
bahwa melakukan rangsangan pada puting pasangan sebagai bagian dari
foreplay atau pemanasan.
Penelitian terbaru dalam The Journal of Sexual Medicine berjudul
Nipple/Breast Stimulation and Sexual Arousal in Young Men and Women oleh
Roy Levin (Sheffield, UK) dan Cindy Meston (Austin, TX) melaporkan
bahwa 82% dari sample wanita menyatakan bahwa rangsangan pada
payudara/puting mampu meningkatkan gairah seksual mereka, dan jika telah
terangsang, sentuhan dan ciuman pada puting akan membuat gairah semakin
meningkat.
Hanya 7% yang menyatakan rangsangan pada payudara justru menurunkan
gairah seksual mereka, sementara 25% meminta pasangan mereka
menghentikan rangsangan pada puting selama bercinta. Pada kasus pria, seperti pada wanita, rangsngan pada puting merupakan
hal yang menyenangkan meski angkanya tidak sebesar pada wanita, yaitu
52% (wanita 82%). Tigapuluh sembilan persen pria (wanita 78%) menyatakan
rangsangan pada puting dapat meningkatkan gairah seksual.
Tampaknya, jenis kelamin menjadi faktor perbedaan angka persentasi
tersebut. Secara sosial terdapat stigma bahwa pria wajib merangsang
wanitanya, peran pria lebih pada pemberi rangsangan, dan hal tersebut
pada akhirnya menjadi perilaku dalam masyarakat secara umum.
Aspek lain adalah perbedaan pelepasan hormone neuroipeptide yang
merupakan stimulator kuat dalam aktivitas seksual. Pria memiliki hormon
ini lebih banyak. Maka tidak heran jika didapatkani selisih persentasi
dalam penelitian ini.
Hampir 82 persen pendapat responden wanita menyatakan rangsangan
puting payudara mampu meningkatkan gairah seksual, dan 78 persen
menyatakan jika gairah seksual mereka telah tergugah, rangsangan ke
puting payudara mampu meledakkan gairah tersebut.
Pada pria, 52 persen melaporkan bahwa rangsangan ke puting payudara
akan meningkatkan gairah seksual mereka, dan 39 persen diantaranya
menyatakan jika telah terangsang, sentuhan ke puting payudara akan
semakin membakar mereka.
Yang menarik adalah bahwa 59 persen responden wanita menyatakan
selalu meminta pasangannya untuk melakukan rangsangan ke puting
payudaranya saat bercinta, sedangkan pada responden pria hanya 17 persen
saja.
Tampaknya, stigma sosial masih membuat pria untuk tidak meminta
rangsangan ke puting payudara, meski banyak diantara mereka sangat
menikmati dan terangsang karenanya.
Bagaimana rekan pria?? Akankah anda meminta pasangan anda, honey, make me on fire toningt! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar